Rabu, 16 September 2015

makalah metode-metode pembelajaran



MAKALAH METODELOGI PEMBELAJARAN PAI
METODE-METODE PEMBELAJARAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh    :
Kelompok      : 2 (dua)
Nama              : Marwiyah
Nim                 : 2013.01.071
Dosen              : Ani Nafisah M.Pd. I          

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QUR’AN
AL-ITTIFAQIAH (STITQI) OGAN ILIR
TAHUN AKADEMIk 2015

DAFTAR ISI
             
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB 1   PENDAHULUAN..................................................................................... v
1. Latar Belakang ....................................................................................... vi
2. Rumusan Masalah ................................................................................... v
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 1
A.    Pengertian Metodologi Pembelajaran .................................................... 1
B.     Macam-macam Metode Pembelajaran ................................................... 1
1.      Metode Diskusi  ............................................................................... 3
2.      Metode Demonstrasi  ....................................................................... 4
3.      Matode Ceramah .............................................................................             5
4.      Metode Eksperimen ......................................................................... 7
5.      Metode Sosiodrama ......................................................................... 8
6.      Metode Resitasi .......................................................................         9
7.      Metode Problem Solving .........................................................         10
8.      Metode Latihan Keterampilan .................................................         11
9.      Metode Tanya Jawab ...............................................................         12
C.     Praktik Penggunaan Metode Mengajar ...........................................         12
1.      Ceramah, Tanya Jawab, dan Tugas ...........................................         12
2.      Ceramah, Diskusi, dan Tugas ...................................................          14
3.      Ceramah, Demonstrasi, dan Eksperimen ..................................         15
4.      Ceramah, Sosiodrama, dan Diskusi ..........................................         16
5.      Ceramah, Problem Soving, dan Diskusi ...................................          17
6.      Ceramah, demonstrasi, dan Latihan .........................................          17
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 19
A. Kesimpulan ............................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 20




BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN
Metode menurut Djamaludin dan Abdullah Aly dalam kapita selekta Pendidikan Islam, (1999:144) berasal dari kata meta melalui, dan hodos jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut depag RI dalam buku metodologi pendidikan agama islam (2001:19) metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditntukan. Menurut WJS. Poerwadarminta dalam kamus besar bahasa indonesia, (1999:767) metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud.
            Sedangkan pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan mendapat kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.[1]
Jadi dapat disimpulkan metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang guru untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa, atau metode pemblajaran juga di definisikan sebagai cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.[2]

B.     MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran sangat beraneka ragam. dengan mempertim-bangkan apakah metode tersebut cocok atau tidak untuk mengajarkan materi pembelajaran tersebut, guru dapat memilih metode pembelajaran yang efektif untuk mengantarkan siswa mencapai tujuan.
Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Untuk melaksanakan proses pembelajaran suatu materi pembelajaran perlu difikirkan metode pembelajaran yang tepat. Ketepatan (efektifitas) penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa pertimbangan dalam memilih metode dalah sebagai berikut, yaitu :[3]
1.      Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
Metode pembelajaran adalah adalah alat untuk mencapai tujuan, maka tujuan itu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas sebelum menentukan atau memilih metode pembelajaran.
2.      Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran
Materi pembelajaran dari masing-masing mata pelajaran tentu saja berbeda-beda. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan sifat materi pembelajaran tersebut.
3.      Kesesuaian metode pembelajaran dengan kemampuan guru
Seoang guru dituntut untuk menguasai semua metode pembelajaran. Namun pada saat-saat tertentu kemampuan guru terbatas. Oleh karena itu, guru dituntut pula cerdik mensiasatinya dengan menggunakan metode yang sesuai dengan kemampuannya.
4.      Kesesuaian metode pembelajaran dengan kondisi siswa
Kondisi siswa berhubunan dengan usia, latar belakang kehidupan, keadaan tubuh, atau tingkat kemampuan berfikir.
5.      Kesesuaian metode pembelajaran dengan sumber dan fasilitas tertentu
Sumber dan fasilitas yang tersedia disuatu sekolah tentu saja berbeda-beda dari segi kualitas dan kuantitas. Sekolah yang sumber dan fasilitasnya lengkap, maka akan mudah menentukan metode apapun yang akan digunakan dalam pembelajaran. Namun bagi sekolah yang sumber dan fasilitasnya kurang lengkap, maka metode yang tepat untuk digunakan hedaknya menyesuaikan dengan keadaan.
6.      Kesesuaian metode pembelajaran dengan situasi dan kondisi belajar mengajar
Situasi kondisi ini bisa berkaitan dengan tempat dimana pembelajaran itu dilaksanakan, situasi kondisi ini berkaitan pula dengan jenis lembaga pendidikan/sekolah.
7.      Kesesuaian metode pembelajaran dengan waktu yang tersedia
Penggunaan waktu untuk masing-masing metode pembelajaran dalam membahas suatu materi pembelajaran tentu berbeda-beda.
8.      Kesesuaian metode pembelajaran dengan tenpat belajar
Kegunaan metode pembelajaran perlu menentukan tempat dimana kegiatan itu dilakukan, apakah di ruang kelas, di ruang demonstras, di laboratorium, atau diluar kelas dalam studi lapangan.
Secara umum penerapan metode pembelajaran meliputi empat kegiatan utama, yaitu kegiatan awal yang bersifat orientasi, kegiatan inti dalam proses pembelajaran, penguatan dan umpan balik serta penilaian.
Beberapa contoh metode pembelajaran di bawah ini adalah metode-metode yang biasanya digunakan oleh para guru selama ini. Diantaranya:
1.      Metode Diskusi (discussion Method)
Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem Solving) (Muhibbin Syah,2000). Kadang-kadang metode ini disebut diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).[4]
Adapun manfaat dari metode diskusi dintaranya, yaitu :
a.       Membenatu murid untuk dapat mengambil keputusan yang lebih baik dari pada ia memutuskan sendir.
b.      Mereka tidak terjebak dengan jalan pikirannya sendiri yang kadang-kadang salah.
c.       Segala kegiatan belajar akan memperoleh dukungan bersama dari seluruh kelompok/kelas hingga memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
d.      Membantu mendekatkan atau mengeratkan hubungan antar kegiatan dengan tingkat perhatian dan derajat bagi anggota kelas
e.       Apabila dilaksanakan dengan cermat, maka diskusi merupakan cara belajar yang menyenangkan dan merangsang pengalaman, karena dapat merupakan pelepas ide-ide dan pendalaman wawasan mengenai sesuatu.
Metode diskusi dalam belajar memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahan.
b.      Dengan pimpinan guru, siswa membentuk kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi, sekretaris/pencatat, pelapor dan sebagainya (bila perlu), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan sebagainya.
c.       Para siswa berdiskusi dikelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk menjaga dan emberi dorongan agar diskusi dapat berjalan lancar.
d.      Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya hisil-hasil diskusiditanggapi oleh semua siswa.
e.       Para siswa mencatat hasil diskusi tersebut, dan guru mengum-pulkan hasil diskusi untuk fail kelas.[5]
Metode diskusi memiliki berbagai kelebihan sebagai berikut :
a.       Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipcahkan dengan berbagai jalan.
b.      Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
c.       Membiasakan anak didik mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan sikp toleransi.
Ada beberapa kelemahan metode diskusi yaitu :
a.       Tidak dapat digunakan dalam kelompok yang besar
b.      Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas
c.       Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.[6]
2.      Metode Demonstrasi (Demontrasi Method)
Yang dimaksud dengan metode demontrasi adalah metode menga-jar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secra langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah (2000). Definisi yang mirip menyatakan bahwa metode demontrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu yang proses atau cara suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, (2000).
Adapun manfaat dari metode demontrasi diantaranya, adalah  :
a.       Menarik perhatian siswa agar lebih terfokus
b.      Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
c.       Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat  dalam diri siswa (Daradjat, 1985)
Ada beberapa kelebihan metode demontrasi, yaitu :
a.       Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
b.      Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
c.       Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki memalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a.       Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b.      Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c.       Sukar dimengerti bila didemonstrasikan leh guruh yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Langkah – langkah dalam melakukan demonstrasi adalah sebgai berikut :
a.       Mengatur tata ruang yang memungkinkan seluruh siswa dapat memperhatikan pelaksanaan demonstrasi.
b.      Menetapkan yang dilakukan selama pelaksanaan.
c.       Mempersiapkan semua yang dibutuhkan.
d.      Memeriksa apakah semua alat itu dalam keadaan berfungsih atau tidak.
e.       Menetapan langkah pelaksanaan agar efisien.
3.      Metode ceramah
Metode ceramah dapat dipandang sebagai suatu cara penyampaian pelajaran dengan melalui penuturan. Metode ceramah ini termasuk klasik. Namun penggunaanya sangat populer.banyak guru memanfaat-kan metode ceramah dalam mengajar. Oleh karena pelaksanaanya sangat sederhana.
Sebagai suatu sistem penyampaian metode ceramah seringkali dilaku-kan tidak berdiri sendiri. Ceramah yang baik harus divariasikan dengan metode-metode pembelajaran lain.[7]
Langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah diantaranya sebagai berikut : [8]
a.       Persiapan
Tujuan persiapan ini adalah :
1)      Menjelaskan kepada siswatentang tujuan pelajaran dan masalah atau poko-pokok masalah, apakah yang harus dibahas dalam pelajaran itu.
2)      Membangkitkan bahan apresiasi pada siswa untuk membantu siswa memahami pelajaran yang akan disajikan.
b.      Penyajian
Pada tarap ini disajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
c.       Generalisasi
Pada saat ini unsur yang sama dan yang berlaianan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah ceramah
d.      Aplikasi penggunaan
Sekarang pada langah ini, dimana kesimpulan atau konklusi yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata pelaksanaan itu.
Manfaat yang dapat diperoleh dengan mempergunakan metode cermah yaitu, sebagai berikut :
a.       Suasana kelas berjalan dengan tenang karena murid melakukan aktifitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekali gus
b.      Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang singkat murid dapat pelajaran sekaligus
c.       Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak
d.      Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan
Disamping memiliki kelebihan metode ceramah juga memiliki kelemahan diantaranya :
a.       Interaksi cenderung bersifat teacher centered
b.      Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah
c.       Pada siswa berbentuk konsep-konsep yang lain dari apa yang dimaksud guru
d.      Sering sukar ditangkap maksudnya, bila ceramah berisi istilah-istilah yang tidak/kurang dimengerti siswa sehingga mengarah kepada verbilisme dan lain-lain[9]
4.      Metode Eskperimen
Pelaksanaan metode demontrasi sering kali diikuti dengan metode eksperimen, yaitu percobaan tentang sesuatu. Dalam hal ini siswa melakukan percobaan dan bekerja sendiri-sendiri. Pelaksanaan eksperimen lebih memperjelas hasil belajar. Perbedaan demontrasi dan eksperimen ternyata hanya pada pelaksanaanya saja.[10]
Menurut Rusyan ( Maulidia, 2011) metode eksperimen memiliki kelebihan da kelemahan/kekurangan antaralain sebagai berikut :
Kelebihan dari eksperimen diantaranya :
a.       Melatih disiplin dari siswa melalui eksperimen yang dilakukannya teruma kaitanya dengan keterlibatan, ketelitian, ketekunan, dalam melakukan eksperimen.
b.      Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan siswa melalui eksperimen yang dilakukannya sendiri secara langsung.
c.       Mengembangkan sikap terbuka bagi siswa.
d.      Melibatkan aktifitas dan kreatifitas siswa secara langsung dalam pengajaran.
Dapun kelemahan metode eksperimen antara lain :
a.       Metode ini memakan waktu yang banayak
b.      Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi
c.       Metode ini memerlkan alat dan fasilitas yang lengkap.[11]
Langgkah- langkah metode eksperimen :
a.       Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen
b.      Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang ditempuh, materi pembelajaran yang perlukan, variabel perlu diamati dan hal yang perlu dicatat
c.       Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa selama eksperimen
d.      Menetapkan apa follow up eksperimen.[12]
5.      Metode Sosiodrama
Metode Sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakaiannya sering dan dalam pemakaian disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
Langkah-langkah metode sosiodrama adalah :[13]
a.       Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian siswa untuk dibahas
b.      Ceritakan kepada kelas (siswa) mengenai isi dari masalah-masalah dalam konteks cerita tersebut
c.       Tetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia untuk memaikan peranannya di depan kelas
d.      Jelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu sosiodrama sedang berlangsung
e.       Beri kesempatan kepaa para pelaku untuk berunding dalam beberapa menit  sebelum mereka memainkan peranannya
f.       Akhiri sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai ketegangan
g.      Akhiri sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama memecahkan masalah persoalan yang ada pada sosiodrama ter-sebut
h.      Jangan lupa menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.
Metode sosiodrama memiliki kelebihan dan kelemahan diantaranya adalah :
a.       Kelebihan Metode Sosiodrama[14]
1)      Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan me-ngingat  isi bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami, menghayati, isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa harus tajam dan tahan lama
2)      Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia
3)      Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah.
4)      Kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya
5)      Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesama
6)      Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.
b.      Kelemahan Metode Sosiodrama [15]
1)      Sebagian Besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang kreatif
2)      Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksnaan pertunjukan
3)      Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi kurang bebas
4)      Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan , dan sebagai-nya.
6.      Metode Resitasi
Pengertian metode rsitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.[16]
a.       Kelebihan Metode Resitasi sebagai berikut :[17]
1)      Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama
2)      Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri


b.      Kelemahan Metode Resitasi sebagai Berikut :[18]
1)      Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temanya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri
2)      Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan
3)      Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual
7.      Metode Problem Solving
Metode Problem Solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam Problem Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.[19]
a.       Langkah-langkah metode Problem Solving sebagai berikut :[20]
1)      Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan
2)      Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut
3)      Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut
4)      Menguji kebebenaran jawaban sementara tersebut
5)      Menarik kesimpulan
b.      Kelebihan Metode Problem Solving sebagai berikut :
1)      Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja
2)      Poses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
3)      Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh
c.       Kelemahan metode Problem Solving sebagai berikut :[21]
1)      Menentukan suatu masalah yang tingkat ksulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampila guru.
2)      Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaka mengambil waktu pelajaran lain
3)      Menguah kebiasaan siswa belajar dengan menggunakan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan masalah sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memelukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
8.      Metode Latihan Keterampilan
Yang dmaksud metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar dimana siswa diajak ketempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya, dan sebagai-nya.[22]
a.       Kelebiha metode Latihan Keterampilan sebagai berikut :[23]
1)      Siswa memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, me-lafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat
2)      Siswa dapat memperolh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembeagian, tanda-tanda/ simbol dan sbagainya
3)      Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan kecepatan pelaksanaan
b.      Kekurangan metode Latihan Keterampilan sebagai berikut :[24]
1)      Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawah kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari perngertian
2)      Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
3)      Latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang terkadang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan
4)      Dapat menimbulkan verbalisme.



9.      Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.[25]
Metode tanya jawab memiliki beberapa kelihan dan kelemahan sebagai berikut :
a.       Kelebihan Metode Tanya Jawab sebagai berikut :[26]
1)      Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang mengantuknya
2)      Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan
3)      Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
b.      Kekurangan Metode Tanya Jawab sebagai berikut :[27]
1)      Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab
2)      Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa
3)      Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang
4)      Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
Selain metode yang disebutkan diatas masih banyak lagi metode-metode lainnya.

C.    PRAKTIK PENGGUNAAN METODE MENGAJAR
Dalam pratiknya, metode mengajar tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari beberapa metode mengajar. Berikut akan dikemukakan kombinasi mengajar.
1.      Ceramah, Tanya Jawab, dan Tugas
Mengingat ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan, maka penggunaanya harus didukung dengan alat dan media atau mtode lain. Karena itu, setelah guru memberikan ceramah, maka dipandang perlu untuk memberikan kesempatan kepada siswanya mengadakan tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah disampaikan guru melalui metode ceramah. Untuk lebih memantapkan penguasaan siswa terhadap bahan yang telah disampaikan, maka pada tahap selanjutnya siswa diberi tugas. Misalnya membuat kesimpulan hasil ceramah, mengerjakan pekerjaan rumah, diskusi dan sebagainya.[28]
Kegiatan yang dapat dilakukan dari ketiga jenis metode tersebut dapat dilihat pada tabel 1.[29]

Tabel 1
Ceramah, Tanya Jawab, dan Tugas
No.
Langkah
Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
1.
2.








5.
Persiapan
Pelaksanaan








Evaluasi/Tindak lanjut


1.      Menciptakan kondisi belajar siswa
2.      Penyajian, guru menyampaikan bahan pelajar-an (metode ceramah)
3.      Asosiasi/komparasi, artinya memberi kesempatan pada siswa untuk menghubungkan dan membeandingkan materi ceramah yang telah diterimanya melalui tanya jawab (metode tanya jawab)
4.      Generalisasi/kesimpulan, memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kesimpulan  melalui hasil ceramah (metode tugas)
5.      Mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diterimanya, melalui tes lisan dan tulisan atau tugas lain.


2.      Ceramah, Diskusi, dan Tugas
Ceramah dimaksudkan untuk memberikan penjelasan/informasi me-ngenai bahan yang akan dibahas dalam diskusi, sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pada akhir kegiatan diskusi siswa diberikan beberapa tugas yang harus dikerjakan saat itu juga. Maksudnya untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa melalui diskusi tersebut. Dengan demikian, tugas ini sekaligus merupakan umpan balik bagi guru terhadap hasil diskusi yang dilakukan siswa.[30]
Kegiatan yang dilakukan dari ketiga jenis metode tersebut dapat dilihat pada tabel 2.[31]

Tabel 2
Ceramah, Diskusi, dan Tugas
No.
Langkah
Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
1.




2.





3.

Persiapan




Pelaksanaan





Evaluasi/Tindak lanjut
1.      Mempersiapkan kondisi belajar siswa
2.      Memberikan informasi/penjelasan tentang masalah tugas dalam diskusi (metode ceramah)
3.      Mempersiapkan sarana/prasarana untk melakukan diskusi (tempat, peserta, dan waktu)
4.      Siswa melakukan diskusi
·                Guru merangsang seluruh peserta berpartisipasi dalam diskusi
·                Memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk aktif
·                Mencatat tanggapan/saran dan ide-ide yang penting
5.      Memberikan tugas kepada siswa untuk :
·                    Membuat kesimpulan diskusi
·                    Mencatat hasil diskusi
·                    Menilai hasil diskusi
·                    Dan sebagainya

3.      Ceramah, Demontrasi, dan Esksperimen
Penggunaan metode demonstrasi selalu diikuti dengan eksperimen. Apa pun yang disemonstrasikan, baik oleh guru maupu siswa tanpa diikuti oleh eksperimen tidak akan mencapai hasil yang efektif. Dalam melaksanakan demontrasi seorang demonstrator menjelakan apa yang akan apa yang akan didemontrasikannya. Sehingga siswa dapat mengikuti jalannya demontrasi tersebut dengan baik.[32]
Metode Eksperimen adalah metode yang siswanya mencoba mempraktikkan suatu roses tersebut, setelah melihat/mengamati apa yang telah didemontrasikan oleh seorang demonstrator. Dalam pelaksanaanya metode demontrasi dan eksperimen dapat digabungkan : artinya, setelah dilakukan demontrasi kemudian diikuti eksperimen dengan disertai penjelasan secara lisan (cermah). Kegiatan ini dapat dilakukan sepeti yang tercantum dalam tabel 3.[33]
Tebel 3
Ceramah, Demontrasi, dan Eksperimen
No.
Langkah
Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
1.



2.







3.
Persiapan



Pelaksanaan






Evaluasi/ Tindak lanjut
1.      Menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan demontrasi dengan :
·         Menyediakan alat0alat demontrasi
·         Tempat duduk siswa
2.      Mengajukan masalah kepada siswa (ceramah) melaksanakan demontrasi :
·         Menjelakan dan mendemontrasikan suatu prosedur atau proses
·         Usahakan seluruh siswa dapat mengikuti/mengamati demontrasi denga baik
·         Beri penjelasan yang padat, tapi singkat
·         Hentikan demontrasi lalu adakan tanya jawab
3.      Berikan kesempatan kepada siswa untuk tidak lanjut mencoba melakukan sendiri (metode eksperimen)
4.      Membuat kesimpulan hasil eksperimen
5.      Mengajukan pertanyaan kepada siswa

4.      Ceramah, Sosiodrama, dan Diskusi
Sebelum metode Sosiodrama digunakan, terlebih dahulu harus diawali dengan penjelasan dari guru tentang situasi sosial yang akan didramatisasikan oleh para pemain/pelaku. Tanpa diberikan penjelasan, anak didik tidak akan dapat melakuan peranannya dngan baik. Karena itu, ceramah mengenai masalah sosial yang akan didemontrasikan penting sekali dilaksanakan sebelum melakukan sosiodrama.[34]
Sosiodrama adalah sandiwara tanpa naskah (skrip) dan tanpa latihan, sehingga dilakukan secara spontan. Masalah yang didramatisasikan adalah mengenai situasi sisoal. Sosiodrama akan menarik bila pada situasi yang sedang memuncak, kemudian dihentikn. Selanjutnya diadakan diskusi, bagaimana jalan cerita se-terusnya atau pemecahan masalah selanjutnya. Langkah-langkah yang mungkin dilakukan dalam menggunakan ketiga metode tersebut dapat diliha pada tabel 4. [35]
Tabel 4
Ceramah, Sosiodrama, dan Diskusi
No.
Langkah
Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
1.



2.




3.
Persiapan



Pelaksanaan




Evaluasi/tindak lanjut
1.      Menentukan dan menceritakan situasi sosial yang akan didramatisasikan (metode ceramah)
2.      Memilih para pelaku
3.      Mempersiapkan pelaku untuk menentukan peranan masing-masing
4.      Siswa melakukan sosiodrama
5.      Guru menghentikan sosiodrama pada saat situasi sedang memuncak (tegang)
6.      Akhiri sosiodrama dengan diskusi tentang jalan cerita, atau pemecahan masalah selanjutnya
7.      Siswa diberi tugas untuk menilai atau membeli tanggapan terhadap pelaksanaan sosiodrama
8.      Siswa diberi kesempatan untuk membuat kesimpulan hasil sosiodrama

5.      Ceramah, Problem Solving, dan Diskusi
Pada saat guru memberikan pelajaran kepada siswa, adakalanya timbul suatu persoalan/masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan secara lisan melalui ceramah. Untuk itu guru perlu menggunakan metode pemecahan masalah atau Problem Solving, sebagai jalan keluarnya. Kemudian diakhiri dengan tugas-tugas, baik individu maupun ugas kelompok, sehingga siswa melakukan tukar pikiran dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Metode ini banyak menimbulkan kegiatan belajar siswa yang lebih optimal. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dari ketiga metode tersebut dapat dilihat pada tabel 5.[36]
Tabel 5
Ceramah, Problem Solving, dan Tugas
No.
Langkah
Jinis Kegiatan Belajar Mengajar
1.

2.





3.
Persiapan

pelaksanaan





Evaluasi/Tindak lanjut
1.      Menentukan dan menjelaskanmasalah (metode ceramah)
2.      Menydiakan alat/buku-buku yang relevan dengan masalah tersebut
3.      Siswa mengadakan identifikasi masalah
4.      Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dalam memecahkan masalah tersebut
5.      Mengumpulkan data atau keterangan yang relevan dengan masalah
6.      Menguji hipotesis (siswa berusaha memecahkan masalah yang dihadapinya dengan data yang ada)
7.      Membuat kesimpulan pemecahan masalah
8.      Memberi tugas kepada siswa untuk mencatat hasil pemecahan masalah ( metode tugas)

6.      Ceramah, Demontrasi, dan Latihan
Metode latiha umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari bahan yang dipelajarinya. Karena itu, metode ceramah dapat digunakan sebelum maupun sesudah latihan dilakukan. Tujuan dari ceramah membrikan penjelasan kepada siswa mengenai bentuk keterampilan tertentu yang akan dilakukan. [37]
Sedangkan demontrasi yang dimaksud unutk memperagakan atau mempertun-jukkan suatu suatu kesimpulan yang akan dipelajari siswa.langkah-langkah dari ketiga metode tersebut dapat dilihat pada tabel 6.[38]

Tabel 6
Ceramah, Demonstrasi, dan Latihan
No.
Langkah
Jens Kegiatan Belajar Mengajar
1.

2.



3.
Langkah

Pelaksanaan



Evaluasi/tindak lanjut
1.      Menyediakan peralatan yang diperlukan
2.      Menciptakan kondisi anak untuk belajar
3.      Memberikan pengertian/penjelasan sebelum latiha dimulai (metode ceramah)
4.      Demontrasi proses atau prosedur itu oleh guru dan siswa mengatasi
5.      Siswa diberi kesempatan mengadakan latihan (metode latihan)
6.      Siswa membuat kesimpulan dari latihan yang ia lakukan
7.      Guru bertanya kepada siswa.

selain dari variasi metode yang dibuat diatas masih banyak lagi kemungkinan adanya kombinasi metode antara metode-metode lainnya.









BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
kata “Metodeologi” berasal dari bahasa yunani methodos yang berarti cara, dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian metodologi dapat dirtikan suatu disiplin ilmu yang berhubungan dengan metode, peraturan, atau kaedah yang diikuti dalam ilmu pengetahuan. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2002 :741), berarti ilmu tentang metode, uraian tentang metode.
Metodologi Pembelajaran adalah ilmu yang membahas tentang cara-cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu proses interaksi antara pelajar dan pengajar agar tujuan yang telah ditentukan dalam pendidikandapat tercapai. Dengan cara membimbing, melatih, memberi contoh, serta mengatur dan memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar biasa belajar.
Macam metode pembelajaran diantaranya metode diskusi, demontrasi, ceramah, eksperimen, sosiodrama, resitasi, problem solving, latiha keterampilan, tanya jawab dan selain metode yang disebutkan masih banyak lagi aneka ragam metode pembelajaran. Dari beberapa metode tersebut dapat di variasikan atau dikombinasikan dalam melakukan praktik mengajar. Misalnya diskusi,tanya jawab dan tugas. Begitujuga dengan metode lainnya.











DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Zain Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
Hidayat, syah. pengantar umum metodologi penelitian pendidikan pendekatan verifikatif, pekanbaru:  Suska Press. 2010
Ramayulis. Metodelogi pendidikan agama islam. Jakarta: Kalam Mulia. 2005
Sumiati & Asra. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima. 2009
Sukardi, Ismail. Model dan Metode Pembelajaran Modern. Jogjakarta : Tunas Gemilang Press. 2013
http://www.Dinady 10. Blogspot. Com /2012/09/29/ metodologi pembelajaran.
 http://www. Kajianpustaka. Com/2013/01/26/metode-diskusi-dalam-belajar.
http://www.komangwidarmika. Blogspot. Com/2012/12/23/metode-eksperimen.














[1]. http://www.Dinady 10. Blogspot. Com /2012/09/29/ metodologi pembelajaran. html
[2] . Dr. Ismail. Sukaedi, M. Ag. 2013. Model-model Pembelajaran Modern. Jogjakarta: Tunas Gemilang Press. Hlm 29-30
[3] .  Sumiati dan Asra. Metode Pembelajaran. Bandung. CV Wacana Prima. 2009. Hlm. 92-96

[4] . Dr Ismail Sukardi. 2013. Model-model Pembelajaran Modern. Jogjakarta. Tunas Gemilang Press. Hlm.25
[5] . http://www. Kajianpustaka. Com/2013/01/26/metode-diskusi-dalam-belajar.html
[6] . Ismail Sukardi. 2013. Model-model Pembelajaran Modern. Palembang. Tunas Gemilang Press. Hlm. 39-40
[7] . Sumiati dan Asra. Metode Pembelajaran. Bandung. CV Wacana Prima. 2009. Hlm. 98

[9].  Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. 2015. Hlm.271-272
[10]. Sumiati dan Asra. Metode Pembelajaran. Bandung. CV Wacana Prima. 2009. Hlm. 101 
[11] . http://www.komangwidarmika. Blogspot. Com/2012/12/23/metode-eksperimen.html
[12].  Sumiati dan Asra. 2009.  Metode Pembelajaran. Bandung. CV Wacana Prima.Hlm 102
[13] . Drs. Syaiful Bahri Djamarah M.Ag dan Drs. Aswan Zain. 2010.  Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm 89
[14] . ibid. Hlm 89-90
[15] . ibid. Hlm 90
[16] . Dr. Ismail Sukardi. 2011. Model dan Metode Pembelajaran Modern. Palembang: Tunas Gemilang Press. Hlm 27
[17] . ibid. hlm 27
[18] . ibid. hlm 27-28
[19] . Drs. Syaiful Bahri Djamarah M.Ag dan Drs. Aswan Zain. 2010.  Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm 91
[20] . ibid. Hlm 91-92
[21] . ibid. Hlm 93
[22] . Dr. Ismail Sukardi. 2011. Model dan Metode Pembelajaran Modern. Palembang: Tunas Gemilang Press. Hlm 29

[23] . Ibid. Hlm 29
[24]. Ibid. Hlm 30
[25] . Drs. Syaiful Bahri Djamarah M.Ag dan Drs. Aswan Zain. 2010.  Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm 94
[26] . Ibid. Hlm 95
[27] . Ibid. Hlm 95
[28]. Ibid.98
[29] . Ibid.98
[30] . Ibid. Hlm 98-99
[31] . Ibid. Hlm 100
[32] . Ibid. Hlm 99
[33] . Ibid. Hlm 100
[34] . Ibid. Hlm 100-101
[35] . Ibid. Hlm 101
[36] . Ibid. Hlm 102
[37] . Ibid. Hlm 103
[38] . Ibid. Hlm 103





















KATA PENGANTAR

Syukur al Hamdulilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT. Karena rahmat dan taufiq-Nya jugalah “ penyusunan makalah yang berjudul METODE-METODE PEMBELAJARAN” ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. ,  semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam isi maupun  penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika pembahasannya. Sebab bak kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak atau dengan pepatah lain tak ada ranting yang tak akan patah” , oleh sebab itu Penulis  mengharpkan masukan atau kritikan maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya di masa yang akan datang.
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita semua, dan juga dapat menjadi referensi bagi pebuat makalah selanjutnya.




Sakatitiga, 07 April 2015


Penulis







BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Upaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat dilakukan melalui upaya memperbaiki proses pembelaja-ran. Dalam perbaikan proses pembelajaran ini peranan guru sangat penting, yaitu menetapkan metode pembelajaran yang tepat. Oleh karena sasaran proses pembelajaran adalah siswa belajar, maka dalam menetapkan metode pembelajaran, fokus perhatian guru adalah pada upaya pembelajaran siswa. Sesungguhnya mengajar hendaklah dilakukan dengan metode pembelajaran atau cara yang efektif agar diperoleh hasil lebih baik. Oleh karena itu diperlukan kemampuan mengajar yang baik pula dengan menguasai metode pembelajaran selain diperlukan pula sikap mental untuk mau memperbaiki atau  meningkatkan kemampuan mengajar.
Guru seharusnya mampu menentukan metode pembelajaran yang dipandang dapat membelajarkan siswa melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif, dan hasil belajar pun diharapkan dapat lebih ditingkatkan. Metode pembelajaran dapat ditentukan oleh guru dengan memperhatikan tujuan dan materi pembelajaran.
Metode pembelajaran dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/ atau strategi yang dipilih, misalnya metode tanya jawab, diskusi, eksperimen, dan lain-lain.




B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian Metode Pembelajaran
2.      Macam-macam Metode Pembelajaran
3.      Manfaat, kelemahan, dan langkah-langkah metode pembelajaran