Rabu, 16 September 2015

kriteria media pendidikan

MAKALAH MEDIA PENGAJARAN PAI
KRITERIA MEDIA PENDIDIKAN
Description: stitqi edit ferry.jpg
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK v ( lima )
Nama        : Marwiyah
Nim           : 2013.01.071
Semester   : 4.B

Dosen Pengampu : Endang Suwitri. Mpdi

                  SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QUR’AN
                            AL-ITTIFAQIAH (STITQI) OGAN ILIR
                                 TAHUN AKADEMIk 2015


DAFTAR ISI
             
                                                                                                            Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB 1   PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A.    Dasar Pertimbangan Pemilihan Media ................................................... 2
B.     Faktor-faktor pemilihan media .............................................................. 3
1.      Objektivitas ...................................................................................... 3
2.      Program Pengajaran ......................................................................... 3
3.      Sasaran Program .............................................................................. 3
4.      Situasi dan Kondisi ..........................................................................             4
5.      Kualitas Teknik ................................................................................ 4
6.      Keefektifan dan Efesiensi penggunaan ...................................                    4
C.     Prinsip-prinsip Pemilihan Media .................................................... ........ 8
1.      Tujuan Pemilihan ..................................................................... ......... 8
2.      Karakteristik Media Pengajaran ............................................... ........ 8
3.      Alternatif pilihan .................................. ................................... ........ 9
D.    Kriteria Pemilihan Media ...............................................................          10

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 15



KATA PENGANTAR

Syukur al Hamdulilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT. Karena rahmat dan taufiq-Nya jugalah “ penyusunan makalah yang berjudul KRITERIA MEDIA PENDIDIKAN” ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam isi maupun  penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika pembahasannya. Sebab bak kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak atau dengan pepatah lain tak ada ranting yang tak akan patah” , oleh sebab itu Penulis  mengharpkan masukan atau kritikan maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya di masa yang akan datang.
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita semua, dan juga dapat menjadi referensi bagi pebuat makalah selanjutnya.



                                                                        Sakatiga, 05 Juni 2015


                                                                                    Penulis





BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Pada dasarnya media pendidikan merupakan sarana kemunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun lunak untuk mencapai proses dan hasil intraksional yang efektif dan efisien serta tujuan intraksional dapat dicapai dengan mudah. Oleh karena itu media pendidikan harus dibuat sebaik mungkin agar dapat menarik peserta didik dalam memahami sesuatu.
Dewasa ini banyak sekaliberkembang media pendidikan, baik yang berupa perangkat lunak maupun keras. Maka dari itu diperlukan filter atau penyaringan media tersebut agar sesuai yang dibutuhkan oleh peserta didik dan oendidik. Keduanyan harus selektif dalam memilih media pendidikan agar dapat digunakan secara efisien dan mudah.
Pendidikan harus memiliki pandangan luas dalam memilih media yang tepat untuk digunakan, karena hal itu menentukan keberhasilan pembelajaran pada waktu itu. Pendidik juga harus memperhatikan kondisi peserta didik dalam memilih media tersebut, agar peserta didik tidak merasa diberatkan dengan media yang dipakai. Disamping itu pendidik juga harus memperhatikan kondisi dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung, karena media yang digunakan akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan kegiatan pembelajaran tersebut.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa dasar pertimbangan dari pemilihan media?
2.      Apa saja faktor-faktor yang prlu diperhatikan dalam pemilihan media/
3.      Prinsip-prinsip apa saja yang harus diperhatikan dalam pemilihan media?
4.      Kriteria pemilihan media?





BAB II
PEMBAHASAN
A.    DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA
Beberapa penyebab orang memilih media antaralain adalah :[1]
1.      Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media
2.      Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi
3.      Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret
4.      Merasa bahwa media dapat berbut lebih dari yang bisa dilakukannya, misalnya untuk menarik minat dan gairah belajar siswa
Jadi, dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang dinginkan atau tidak. Mc. Connel (1974) mengatakan bila media itu sesuiai pakailah, “If The Medium Fits, Use It!”.[2]
Hal yang menjadi pertanyaan di sini adalah apa ukuran atau kriteria kesesuaian tersebut. Jawaban atas pertanyaan ini tidaklah semudah pertanyaannya. Beberapa faktor perluh dipertimbangkan, misalnya tujuan instruktional yang ingin dicapai, karakteristik siswa atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak, dan seterusnya), keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat, dan luasnya jangkaun yang dilayani. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya harus diterjemahkan dalam keputusan pemilihan.[3]
Pertanyaan-pertanyaan praktis yang dapat diajukan dalam rangka pembelian media jadi adalah sebagai berikan.[4]
1.      Apakah media yang bersangkutan relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?
2.      Apakah ada sumber informasi, katalog, dan sebagainya mengenai media yang bersangkutan?
3.      Apakah perluh dibentuk tim untuk mereviu yang terdiri dari para calon pemakai?
4.      Apakah ada media di pasaran yang telah divalidasikan?
5.      Apakah media yang bersangkutan boleh direviu terlebih dahulu?
6.      Apakah tersedia format reviu yang sudah dibakukan?

B.     FAKTOR-FAKTOR YANG PERLUH DIPERHATIKAN DALAM MEMILIH MEDIA PENGAJARAN

Agar pemilihan media yang dipilih itu tepat, perlu diperhatikan beberapa faktor-faktor dalam pemilihan media sebagai berikut : [5]
1.      Objektivitas
Unsur subyektivitas guru dalam memilih media pengajaran harus dihindarkan. Artinya, guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran menunjukkan keefektifan dan efesiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya. Untuk menghindari pengaruh unsur subjektifitas guru, alangkah baiknya apabilah daam memilih media pengajaran itu guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat, dan/atau melibatkan siswa.
2.      Program Pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya. Meskipun secara teknis program itu sangat bail, jika tidak sesuai dengan kurikulumia tidak akan banyak membawa manfaat; bahwa mungkin hanya menambah beban, baik bagi anak didik maupun guru di samping akan membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Terkecuali jika program itu hanya dimaksudkan untuk mengisi waktu senggang saja, daripada anak didik bermain-main tidak karuan.
3.      Sasaran Program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun daya tahan dalam belajarnya. Untuk itu maka media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajiannya, ataupun waktu penggunaannya.
4.      Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang ada juga pertlu mendapat perhatian dalam menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan. Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi:
a.       Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya.
b.      Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi, dan kegairahannya. Anak didik yang sudah melakukan praktik yang berat, seperti praktik olahraga, biasanya kegairahan belajarnya sangat menurun.
5.      Kuatitas Teknik
Dari segi teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap, sehingga perluh penyempurnaan sebelum digunakan. Suara atau gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
6.      Keefektifan dan Efesiensi Penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin. Ada media yang dipandang sangat efektif untuk mencapai suatu tujuan, namun proses pencapaiannya tidak efisien, baik dalam pengadaannya maupun dipenggunaannya. Demikian pula sebaliknya, ada media yang efisien dalam pengadaannya atau penggunaannya, namun tidak efektif dalam pencapaian hasilnya. Memang sangat sulit untuk mempertahankannya keduanya (efektif dan efisien) secara bersamaan, tetapi di dalam memilih media pengajaran guru sedapat mungkin menekan jarak di antara keduanya.

Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:[6]
1.      Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (manusia dan material).
2.      Pesyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi. Setiap katagori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media yang berbeda-beda pula.
3.      Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik, dan menggunakan komputer, dan karakteristik siswa lainnya.
4.      Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan dan keefektivan biaya.
5.      Pemilihan media sebaliknya mempertimbangkan pula:
a.       Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual dan/atau audio).
b.      Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio, dan/atau kegiatan fisik).
c.       Kemampuan mengakomodasikan umpan balik.
d.      Pemilihan media utama dam media skunder untuk penyajian informasi dan stimulus.
6.      Media skunder haru mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:[7]
1.      Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi pula, pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan dengan dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajara itu.
2.      Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
3.      Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Di samping itu pernyataan mengenai tujuan belajar yang ingin dicapai dapat menolong perancang dan penulis materi pelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.
4.      Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urut-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurut-urutkan secara teratur. Di samping itu, tingkatan materi yang akan disajikan ditetapkan berdasarkan kompleksitas dan tingkat kesulitan isi materi. Dengan cara seperti ini dalam pengembangan dan penggunaan media, siswa dapat dibantu untuk secara lebih baik mensintesis dan memadukan pengetahuan yang akan dipelajari.
5.      Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaliknya telah menguasai secara baikpelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.
6.      Emosi. Pemnelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respons emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih dan kesenangan. Oleh karena itu, perhatian khusus harus ditujukan kepada elemen-elemen rancangan media jika hasil yang diinginkan berkaitan dengan pengetahuan dan sikap.
7.      Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekadar diberitahukan kepadanya. Oleh sebab itu, belajar memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secara pasif. Partisipasi artinya kegiatan mental atau fisik yang terjadi disela-sela penyajian materi pelajaran. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
8.      Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.
9.      Penguatan (reinforcement). Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong untuk terus belajar. Pemebelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positf mempengaruhi perilaku di masa-masa yang akan datang.
10.  Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru dapat dipelajari secara efektis hanya dengan sekali jalan. Agar suatu penetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan itu sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks. Dengan demkian ia dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang.
11.  Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belum dapat dikatakan dikuasai. Siswa mesti telah pernah dibantu untuk mengenali atau menemukan generalisasi (konsep, prinsip, atau kaidah) yang berkaitan dengan tugas. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap berbagai masalah atau tugs baru.

C.    PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MEDIA
Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk pembelajaran siswa, maka harus memperhatikan beberapa prinsip, diantaranya :[8]
1.      Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran
2.      Media yang akan digunakan hrus sesuai denagan materi pembelajaran
3.      Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa
4.      Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi
5.      Media yang digunakan harus sesuai degan kemampuan guru dalam mengoprasikannya
Menurut Dr. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya kedalam tiga kategori, sebagai berikut :[9]
1.      Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan haus berdasarka maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran. Untuk informasi yang bersifat umum, ataukah untuk sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong? Lebih spesifik lagi, apakah untuk pengajaran kelompok atau pengajaran individual, apakah untuk sasaran tertentu seperti anak TK, SD, SMP, SMU, tuna rungu, tuna netra, masyarakat pedesaan, ataukah masyarakat perkotaan. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media.
2.      Karakteristik Media Pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran. Di samping itu, memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai jenis media pengajaran secara bervariasi. Sedangkan apabila kurang memahami karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan cenderung bersikap spekulasi.


3.      Alternatif pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip itu menurut Dr. Nana Sudjana (1991 : 104) adalah:[10]
a.       Menentukan jenis media dengan tepat; artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang akan diajarkan.
b.      Menetapkan atau memperhitungan subjek dengan tepat; artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik.
c.       Menyajikan media dengan tepat; artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengn tujuan, bahan metode, waktu, dan sasaran yang ada.
d.      Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.
Keempat prinsip ini hendaknya diperhatikan oleh guru pada waktu ia menggunakan media pengajaran.
Untuk menentukan pilihan dan penggunan media pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar mencaai tujuan pembelajaran. Pengajar diharuskan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :[11]
1.      Pengetahuan kognitif dan keterampilan baik pengajar maupun peserta belajar. Jadi sebelum menentukan media apa yang akan dipakai dalam menyampaikan materi, pengajar harus mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan dirinya sendiri dan peserta belajarnya akankah mampu menguasai materi dengan penyampaian melaui media yang akan digunakan. Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara media dan penggunaannya.
2.      Kemudahan melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar. Apakah dengan media yang digunakan, pngajar dapat melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan mudah sehingga sekaligus mempersingkat waktu.
3.      Level interaksi atau timbul balik antara pengajar dan peserta belajar. Seorang pengajar harus mempertimbangkan akankkah dengan media pembelajaranyang dipilih, bisa terjadi interaksi yang baik antara pengajar dan peserta belajar. Karena, melalui interaksi ini dapat diketahui persentase keberhasilan penyampaian materi. Dengan kata lain, interaksi bisa juga dijadikan sebagai ajang evaluasi sehingga dipastikan proses belajar mengajar menjadi lebih efisien.
4.      Strategi pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan, pengajar harus mempertimbangkan akankah media yang dipilih mempermudah strategi pembelajaran yang telah disusun oleh pengajar atau justru yang terjadi akan sebaliknya.
5.      Kompleksitas materi (content). Sebelum menentukan media pembelajaran yang akan digunakan, pengajar harus mempertimbangkan keoptimalan penyampaian materi yang akan dibawakan kepada peserta belajar.
6.      Perubahan materi (content) secara dinamis. Selama proses belajar mengajar, biasanya akan terjadi perubahan materi yang harus disampaikan. Oleh karena itu, dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membantu pengajar mengimbangi perubahan materi yang terjadi.

D.    KRITERIA PEMILHAN MEDIA

Seperti telah diuraikan di atas, kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media.[12]
1.      Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan inrtuksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan /dipertunjukkan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.
2.      Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik memerlukan simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahminya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Televisi, misalnya, tepat untuk mempertunjukkan proses dan transformasi yang memerlukan manipulasi ruang dan waktu.
3.      Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakai waktu lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria ini menuntun para guru/instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahan dan dibawa ke mana-mana.
4.      Guru terampil menggunkannya. Ini merupakan alah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. Proyektor transparansi (OHP), proyektor slide dan film, komputer, dan peralatan canggih lainnya tidak akan mempunyai arti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar.
5.      Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
6.      Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
Sebelum memutukan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, hendaknya guru melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi dirinya dalam membelajarkan peserta didiknya. Berikut ini beberapa tips atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam melakukan seleksi terhadap media pembelajaran yang akan digunakan.[13]
1.      Menyesuaikan Jenis Media dengan Materi Kurikulum
Sewaktu akan memilih jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan maka yang peluh diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana yang terdapat di dalam kurikulum yang dinilai perluh ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yanga dinilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut.
Sebagai contoh misalnya, pelajaran Bahasa Arab, untuk kemampuan berbahasa mendengarkan atau menyimak (mahara istima’), media yang lebih tepat digunakan adalah media kaset audoi. Sedangkan untuk kemampuan menulis atau tata bahasa, maka media yang lebih tepat digunakan adalah media cetak. Sedangkan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara-cara menggunakan organs of spech untuk menuturkan kata atau kalima (pronounciation), maka media video lebih tepat digunakan.
2.      Keterjangkauan dalam Pembiayaan
Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada diantara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perluh dijajaki berapa besar biaya yang diutuhkan untuk pembuatan medianya.
3.      Ketersediaan Perangkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran
Tidak ada gunanya merancann dan mengembangkan media secanggih apapun kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa artinya tersedia media pembelajaran inline apabila, disekolah tidak tersedia perangkat komputer dan fasilitas koneksi ke internet yang juga di dukung oleh Lokal Area Network (LAN). Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana (seperti misalnya media kaset audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat karena peralatan/fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah atau mudah diperoleh di masyarakat, selain itu sumber energi yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan media sederhana juga cukup mudah yaitu hanya dengan menggunakn baterai kering. Dari segi ekspertis atau keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan media sederhana seperti media kaset audio atau transparan misalnya tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkannya. Tidaklah juga terlalu sulit untuk mempelajari cara-cara perancangan dan pengembangan media sederhana.
4.      Ketersediaan Media Pembelajaran di Pasaran
Karena promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan/mempesona atau menjanjikan misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli meia pembelajaran yang ditawarkan. Namun sebelum membeli media pembelajarannya (program), sekolah harus terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya. Setelah peralatan pemanfaatan media pembelajarannya dibeli ternyata di antara guru ada yang belum tahu bagaimana cara-cara mengoperasikan peralata, pemanfaatan media pembelajaran yang akan diadakan tersebut.
Kemudian, dapat saja terjadi bahwa media pembelajaran yang telah dipesan dan dipelajari, kandungan materi pelajarannya sedikit sekali yang relevan dengan kebutuhan peserta didik (sangat dangkal). Sebaliknya, dapat juga terjadi bahwa materi yang dikemas di dalam media pembelajaran sangat cocok dan membantu mempermudah siswa memahami materi pelajaran. Namun, yang menjadi masalah adalah bahwa media pembelajaran tersebut sulit didapatkan di pasaran.
5.      Kemudahan Memanfaatkan Media Pembelajaran
Aspek lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan guru atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media pembelajaran dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan berfungsi sebagai panjangan di sekolah.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Dasar pertimbangan untuk memilih suatu media pengajar an sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang dinginkan.
Dalam pemilihan media ada beberapa faktor yang harus kita perhatikan diantaranya yaitu : objektifitas, program pengajaran, sasaran program, situasi dan kondisi, kualitas teknik, keefektipan dan efisiensi pengggunaan.
Selain memperhatikan faktor-faktor dalam pemilihan media kita juga perlu mengetahui prinsip-prinsip dalam memilih suatu media yaitu sebagai berikut : tujuan pemilihan, karakteristik media pengajaran, alternatif pilihan.
Seperti yang telah diuraikan diatas, kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada bebrapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media yaitu : sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, tepat untuk mendukung isi pembelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Praktis, luwes, dan bertahan, guru terampil menggunakannya, pengelompokkan sasaran, mutu teknis.













DAFTAR PUSTAKA


Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. 2011

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. 2010

Http:// Mukhtar. Blogspot. Com/Desain – Pembelajaran  - Pendidikan – Agama – Islam. 2010

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana. 2006

Saranapembelajaran. Blogspot.com/ Kriteria – Pemilihan – Media – pembelajaran. 2013

Rahardjo, Media Pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. 2006






[1] . Rahardjito. 2006. Media Pendidikan. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Hlm 84
[2] . Ibid. Hlm 84
[3] . Ibid.Hlm 84-85
[4] . Ibid. Hlm 85
[5] . Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hlm 128
[6] . Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Hlm 69-71
[7] . Ibid. Hlm 72-74
[8] . Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Hlm 172
[9] . Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hlm 126-127
[10] . Ibid. hlm 127-128
[11] . Saranapembelajaran. Blogspot.com/2013/04/02/ Kriteria – Pemilihan – Media – pembelajaran. html
[12] . Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Hlm 75-76
[13] . http://Mukhtar. Blogspot. Com/2010/ Desain – Pembelajaran  - Pendidikan – Agama – Islam. html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar