MAKALAH METODELOGI PEMBELAJARAN PAI
METODE-METODE PEMBELAJARAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok : 2 (dua)
Nama : Marwiyah
Nim :
2013.01.071
Dosen : Ani
Nafisah M.Pd. I
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QUR’AN
AL-ITTIFAQIAH (STITQI) OGAN ILIR
TAHUN AKADEMIk 2015
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB
1 PENDAHULUAN..................................................................................... v
1. Latar Belakang ....................................................................................... vi
2. Rumusan Masalah ................................................................................... v
BAB
II PEMBAHASAN ....................................................................................... 1
A. Pengertian
Metodologi Pembelajaran .................................................... 1
B. Macam-macam
Metode Pembelajaran ................................................... 1
1. Metode
Diskusi ............................................................................... 3
2. Metode
Demonstrasi ....................................................................... 4
3. Matode
Ceramah ............................................................................. 5
4. Metode
Eksperimen ......................................................................... 7
5. Metode
Sosiodrama ......................................................................... 8
6. Metode
Resitasi
....................................................................... 9
7. Metode
Problem Solving ......................................................... 10
8. Metode
Latihan Keterampilan ................................................. 11
9. Metode
Tanya Jawab ............................................................... 12
C. Praktik
Penggunaan Metode Mengajar ........................................... 12
1.
Ceramah, Tanya
Jawab, dan Tugas ........................................... 12
2.
Ceramah,
Diskusi, dan Tugas ................................................... 14
3.
Ceramah,
Demonstrasi, dan Eksperimen .................................. 15
4.
Ceramah,
Sosiodrama, dan Diskusi .......................................... 16
5.
Ceramah, Problem
Soving, dan Diskusi ................................... 17
6.
Ceramah,
demonstrasi, dan Latihan ......................................... 17
BAB
III PENUTUP ................................................................................................ 19
A.
Kesimpulan ............................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 20
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN
Metode menurut Djamaludin dan
Abdullah Aly dalam kapita selekta Pendidikan Islam, (1999:144) berasal dari
kata meta melalui, dan hodos jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui
untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut depag RI dalam buku metodologi
pendidikan agama islam (2001:19) metode berarti cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditntukan.
Menurut WJS. Poerwadarminta dalam kamus besar bahasa indonesia, (1999:767)
metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu
maksud.
Sedangkan pembelajaran
adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu
dengan mendapat kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan
karena adanya usaha.[1]
Jadi dapat disimpulkan metode
pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang guru untuk
menyampaikan bahan ajar kepada siswa, atau metode pemblajaran juga di definisikan
sebagai cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah
lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling
berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan
dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.[2]
B.
MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran sangat beraneka
ragam. dengan mempertim-bangkan apakah metode tersebut cocok atau tidak untuk
mengajarkan materi pembelajaran tersebut, guru dapat memilih metode
pembelajaran yang efektif untuk mengantarkan siswa mencapai tujuan.
Metode pembelajaran menekankan pada
proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil
belajar. Untuk melaksanakan proses pembelajaran
suatu materi pembelajaran perlu difikirkan metode pembelajaran yang tepat.
Ketepatan (efektifitas) penggunaan metode pembelajaran tergantung pada
kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa pertimbangan dalam memilih
metode dalah sebagai berikut, yaitu :[3]
1.
Kesesuaian
metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
Metode pembelajaran adalah adalah alat untuk mencapai tujuan, maka
tujuan itu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas sebelum menentukan atau
memilih metode pembelajaran.
2.
Kesesuaian
metode pembelajaran dengan materi pembelajaran
Materi pembelajaran dari masing-masing mata pelajaran tentu saja
berbeda-beda. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai
dengan sifat materi pembelajaran tersebut.
3.
Kesesuaian
metode pembelajaran dengan kemampuan guru
Seoang guru dituntut untuk menguasai semua metode pembelajaran.
Namun pada saat-saat tertentu kemampuan guru terbatas. Oleh karena itu, guru
dituntut pula cerdik mensiasatinya dengan menggunakan metode yang sesuai dengan
kemampuannya.
4.
Kesesuaian
metode pembelajaran dengan kondisi siswa
Kondisi siswa berhubunan dengan usia, latar belakang kehidupan,
keadaan tubuh, atau tingkat kemampuan berfikir.
5.
Kesesuaian
metode pembelajaran dengan sumber dan fasilitas tertentu
Sumber dan fasilitas yang tersedia disuatu sekolah tentu saja
berbeda-beda dari segi kualitas dan kuantitas. Sekolah yang sumber dan
fasilitasnya lengkap, maka akan mudah menentukan metode apapun yang akan
digunakan dalam pembelajaran. Namun bagi sekolah yang sumber dan fasilitasnya
kurang lengkap, maka metode yang tepat untuk digunakan hedaknya menyesuaikan
dengan keadaan.
6.
Kesesuaian
metode pembelajaran dengan situasi dan kondisi belajar mengajar
Situasi kondisi ini bisa berkaitan dengan tempat dimana
pembelajaran itu dilaksanakan, situasi kondisi ini berkaitan pula dengan jenis
lembaga pendidikan/sekolah.
7.
Kesesuaian
metode pembelajaran dengan waktu yang tersedia
Penggunaan
waktu untuk masing-masing metode pembelajaran dalam membahas suatu materi
pembelajaran tentu berbeda-beda.
8.
Kesesuaian
metode pembelajaran dengan tenpat belajar
Kegunaan
metode pembelajaran perlu menentukan tempat dimana kegiatan itu dilakukan,
apakah di ruang kelas, di ruang demonstras, di laboratorium, atau diluar kelas
dalam studi lapangan.
Secara umum penerapan metode
pembelajaran meliputi empat kegiatan utama, yaitu kegiatan awal yang bersifat
orientasi, kegiatan inti dalam proses pembelajaran, penguatan dan umpan balik
serta penilaian.
Beberapa contoh metode pembelajaran
di bawah ini adalah metode-metode yang biasanya digunakan oleh para guru selama
ini. Diantaranya:
1.
Metode
Diskusi (discussion Method)
Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat
erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem Solving) (Muhibbin
Syah,2000). Kadang-kadang metode ini disebut diskusi kelompok (group
discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).[4]
Adapun manfaat dari metode diskusi dintaranya, yaitu :
a.
Membenatu
murid untuk dapat mengambil keputusan yang lebih baik dari pada ia memutuskan
sendir.
b.
Mereka
tidak terjebak dengan jalan pikirannya sendiri yang kadang-kadang salah.
c.
Segala
kegiatan belajar akan memperoleh dukungan bersama dari seluruh kelompok/kelas
hingga memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
d.
Membantu
mendekatkan atau mengeratkan hubungan antar kegiatan dengan tingkat perhatian
dan derajat bagi anggota kelas
e.
Apabila
dilaksanakan dengan cermat, maka diskusi merupakan cara belajar yang
menyenangkan dan merangsang pengalaman, karena dapat merupakan pelepas ide-ide
dan pendalaman wawasan mengenai sesuatu.
Metode diskusi dalam belajar memiliki langkah-langkah sebagai
berikut :
a.
Guru
mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan
seperlunya mengenai cara-cara pemecahan.
b.
Dengan
pimpinan guru, siswa membentuk kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi,
sekretaris/pencatat, pelapor dan sebagainya (bila perlu), mengatur tempat
duduk, ruangan, sarana, dan sebagainya.
c.
Para
siswa berdiskusi dikelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari
kelompok satu ke kelompok lain untuk menjaga dan emberi dorongan agar diskusi
dapat berjalan lancar.
d.
Kemudian
tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya hisil-hasil diskusiditanggapi
oleh semua siswa.
e.
Para
siswa mencatat hasil diskusi tersebut, dan guru mengum-pulkan hasil diskusi
untuk fail kelas.[5]
Metode diskusi memiliki berbagai kelebihan sebagai berikut :
a.
Menyadarkan
anak didik bahwa masalah dapat dipcahkan dengan berbagai jalan.
b.
Menyadarkan
anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara
konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
c.
Membiasakan
anak didik mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pendapatnya dan membiasakan sikp toleransi.
Ada beberapa kelemahan metode diskusi yaitu :
a.
Tidak
dapat digunakan dalam kelompok yang besar
b.
Peserta
diskusi mendapat informasi yang terbatas
c.
Dapat
dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.[6]
2.
Metode
Demonstrasi (Demontrasi Method)
Yang dimaksud dengan metode demontrasi adalah metode menga-jar dengan
cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secra langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang
relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah
(2000). Definisi yang mirip menyatakan bahwa metode demontrasi adalah metode
yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu yang proses atau cara suatu benda
yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, (2000).
Adapun manfaat dari metode demontrasi diantaranya, adalah :
a.
Menarik
perhatian siswa agar lebih terfokus
b.
Proses
belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
c.
Pengalaman
dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)
Ada
beberapa kelebihan metode demontrasi, yaitu :
a.
Membantu
anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
b.
Memudahkan
berbagai jenis penjelasan.
c.
Kesalahan-kesalahan
yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki memalui pengamatan dan contoh
konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan
metode demonstrasi sebagai berikut :
a.
Anak
didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b.
Tidak
semua benda dapat didemonstrasikan.
c.
Sukar
dimengerti bila didemonstrasikan leh guruh yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Langkah
– langkah dalam melakukan demonstrasi adalah sebgai berikut :
a.
Mengatur
tata ruang yang memungkinkan seluruh siswa dapat memperhatikan pelaksanaan
demonstrasi.
b.
Menetapkan
yang dilakukan selama pelaksanaan.
c.
Mempersiapkan
semua yang dibutuhkan.
d.
Memeriksa
apakah semua alat itu dalam keadaan berfungsih atau tidak.
e.
Menetapan
langkah pelaksanaan agar efisien.
3.
Metode
ceramah
Metode ceramah dapat dipandang sebagai suatu cara penyampaian
pelajaran dengan melalui penuturan. Metode ceramah ini termasuk klasik. Namun
penggunaanya sangat populer.banyak guru memanfaat-kan metode ceramah dalam
mengajar. Oleh karena pelaksanaanya sangat sederhana.
Sebagai
suatu sistem penyampaian metode ceramah seringkali dilaku-kan tidak berdiri
sendiri. Ceramah yang baik harus divariasikan dengan metode-metode pembelajaran
lain.[7]
Langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah diantaranya sebagai
berikut : [8]
a.
Persiapan
Tujuan
persiapan ini adalah :
1)
Menjelaskan
kepada siswatentang tujuan pelajaran dan masalah atau poko-pokok masalah,
apakah yang harus dibahas dalam pelajaran itu.
2)
Membangkitkan
bahan apresiasi pada siswa untuk membantu siswa memahami pelajaran yang akan
disajikan.
b.
Penyajian
Pada
tarap ini disajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
c.
Generalisasi
Pada
saat ini unsur yang sama dan yang berlaianan dihimpun untuk mendapatkan
kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah ceramah
d.
Aplikasi
penggunaan
Sekarang
pada langah ini, dimana kesimpulan atau konklusi yang diperoleh digunakan dalam
berbagai situasi sehingga nyata pelaksanaan itu.
Manfaat yang dapat diperoleh dengan mempergunakan metode cermah
yaitu, sebagai berikut :
a.
Suasana
kelas berjalan dengan tenang karena murid melakukan aktifitas yang sama,
sehingga guru dapat mengawasi murid sekali gus
b.
Tidak
membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang singkat
murid dapat pelajaran sekaligus
c.
Pelajaran
bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan
bahan yang banyak
d.
Fleksibel
dalam penggunaan waktu dan bahan
Disamping
memiliki kelebihan metode ceramah juga memiliki kelemahan diantaranya :
a.
Interaksi
cenderung bersifat teacher centered
b.
Guru
kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan
ceramah
c.
Pada
siswa berbentuk konsep-konsep yang lain dari apa yang dimaksud guru
d.
Sering
sukar ditangkap maksudnya, bila ceramah berisi istilah-istilah yang
tidak/kurang dimengerti siswa sehingga mengarah kepada verbilisme dan lain-lain[9]
4.
Metode
Eskperimen
Pelaksanaan metode demontrasi sering kali diikuti dengan metode
eksperimen, yaitu percobaan tentang sesuatu. Dalam hal ini siswa melakukan
percobaan dan bekerja sendiri-sendiri. Pelaksanaan eksperimen lebih memperjelas
hasil belajar. Perbedaan demontrasi dan eksperimen ternyata hanya pada
pelaksanaanya saja.[10]
Menurut Rusyan ( Maulidia, 2011) metode eksperimen memiliki
kelebihan da kelemahan/kekurangan antaralain sebagai berikut :
Kelebihan dari eksperimen diantaranya :
a.
Melatih
disiplin dari siswa melalui eksperimen yang dilakukannya teruma kaitanya dengan
keterlibatan, ketelitian, ketekunan, dalam melakukan eksperimen.
b.
Kesimpulan
eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan siswa melalui eksperimen yang dilakukannya
sendiri secara langsung.
c.
Mengembangkan
sikap terbuka bagi siswa.
d.
Melibatkan
aktifitas dan kreatifitas siswa secara langsung dalam pengajaran.
Dapun kelemahan
metode eksperimen antara lain :
a.
Metode
ini memakan waktu yang banayak
b.
Kebanyakan
metode ini cocok untuk sains dan teknologi
c.
Metode
ini memerlkan alat dan fasilitas yang lengkap.[11]
Langgkah- langkah metode eksperimen :
a.
Memberikan
penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen
b.
Membicarakan
dengan siswa tentang langkah yang ditempuh, materi pembelajaran yang perlukan,
variabel perlu diamati dan hal yang perlu dicatat
c.
Menentukan
langkah-langkah pokok dalam membantu siswa selama eksperimen
d.
Menetapkan
apa follow up eksperimen.[12]
5.
Metode
Sosiodrama
Metode Sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama
artinya, dan dalam pemakaiannya sering dan dalam pemakaian disilihgantikan.
Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya
dengan masalah sosial.
Langkah-langkah metode sosiodrama adalah :[13]
a.
Tetapkan
dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian siswa untuk dibahas
b.
Ceritakan
kepada kelas (siswa) mengenai isi dari masalah-masalah dalam konteks cerita
tersebut
c.
Tetapkan
siswa yang dapat atau yang bersedia untuk memaikan peranannya di depan kelas
d.
Jelaskan
kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu sosiodrama sedang
berlangsung
e.
Beri
kesempatan kepaa para pelaku untuk berunding dalam beberapa menit sebelum mereka memainkan peranannya
f.
Akhiri
sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai ketegangan
g.
Akhiri
sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama memecahkan masalah persoalan
yang ada pada sosiodrama ter-sebut
h.
Jangan
lupa menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.
Metode
sosiodrama memiliki kelebihan dan kelemahan diantaranya adalah :
a.
Kelebihan
Metode Sosiodrama[14]
1)
Siswa
melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan me-ngingat isi bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain
harus memahami, menghayati, isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk
materi yang diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa harus tajam dan
tahan lama
2)
Siswa
akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main drama para
pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang
tersedia
3)
Bakat
yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau
tumbuh bibit seni drama dari sekolah.
4)
Kerja
sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya
5)
Siswa
memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesama
6)
Bahasa
lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang
lain.
b.
Kelemahan
Metode Sosiodrama [15]
1)
Sebagian
Besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang kreatif
2)
Banyak
memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran
maupun pada pelaksnaan pertunjukan
3)
Memerlukan
tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi kurang bebas
4)
Sering
kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang kadang-kadang
bertepuk tangan , dan sebagai-nya.
6.
Metode
Resitasi
Pengertian metode rsitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa
diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.[16]
a.
Kelebihan
Metode Resitasi sebagai berikut :[17]
1)
Pengetahuan
yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih
lama
2)
Anak
didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif,
bertanggung jawab dan berdiri sendiri
b.
Kelemahan
Metode Resitasi sebagai Berikut :[18]
1)
Terkadang
anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan
temanya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri
2)
Terkadang
tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan
3)
Sukar
memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual
7.
Metode
Problem Solving
Metode Problem Solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya
sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab
dalam Problem Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang
dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.[19]
a.
Langkah-langkah
metode Problem Solving sebagai berikut :[20]
1)
Adanya
masalah yang jelas untuk dipecahkan
2)
Mencari
data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut
3)
Menetapkan
jawaban sementara dari masalah tersebut
4)
Menguji
kebebenaran jawaban sementara tersebut
5)
Menarik
kesimpulan
b.
Kelebihan
Metode Problem Solving sebagai berikut :
1)
Metode
ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan,
khususnya dengan dunia kerja
2)
Poses
belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa
menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
3)
Metode
ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan
menyeluruh
c.
Kelemahan
metode Problem Solving sebagai berikut :[21]
1)
Menentukan
suatu masalah yang tingkat ksulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa,
tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampila guru.
2)
Proses
belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang
cukup banyak dan sering terpaka mengambil waktu pelajaran lain
3)
Menguah
kebiasaan siswa belajar dengan menggunakan dan menerima informasi dari guru
menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan masalah sendiri atau
kelompok, yang kadang-kadang memelukan berbagai sumber belajar, merupakan
kesulitan tersendiri bagi siswa.
8.
Metode
Latihan Keterampilan
Yang dmaksud metode latihan keterampilan adalah suatu metode
mengajar dimana siswa diajak ketempat latihan keterampilan untuk melihat
bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa
dibuat, apa manfaatnya, dan sebagai-nya.[22]
a.
Kelebiha
metode Latihan Keterampilan sebagai berikut :[23]
1)
Siswa
memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, me-lafalkan huruf, membuat dan
menggunakan alat-alat
2)
Siswa
dapat memperolh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan,
pengurangan, pembeagian, tanda-tanda/ simbol dan sbagainya
3)
Dapat
membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan kecepatan pelaksanaan
b.
Kekurangan
metode Latihan Keterampilan sebagai berikut :[24]
1)
Menghambat
bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawah kepada
penyesuaian dan diarahkan jauh dari perngertian
2)
Menimbulkan
penyesuaian secara statis kepada lingkungan
3)
Latihan
yang dilaksanakan secara berulang-ulang terkadang merupakan hal yang monoton
dan mudah membosankan
4)
Dapat
menimbulkan verbalisme.
9.
Metode
Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat
pula dari siswa kepada guru.[25]
Metode
tanya jawab memiliki beberapa kelihan dan kelemahan sebagai berikut :
a.
Kelebihan
Metode Tanya Jawab sebagai berikut :[26]
1)
Pertanyaan
dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun itu siswa sedang ribut,
yang mengantuk kembali tegar dan hilang mengantuknya
2)
Merangsang
siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan
3)
Mengembangkan
keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
b.
Kekurangan
Metode Tanya Jawab sebagai berikut :[27]
1)
Siswa
merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani,
dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab
2)
Tidak
mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami
siswa
3)
Waktu
sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai dua atau tiga orang
4)
Dalam
jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan
kepada setiap siswa.
Selain metode yang disebutkan diatas
masih banyak lagi metode-metode lainnya.
C.
PRAKTIK PENGGUNAAN METODE MENGAJAR
Dalam pratiknya, metode mengajar
tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari beberapa
metode mengajar. Berikut akan dikemukakan kombinasi mengajar.
1.
Ceramah,
Tanya Jawab, dan Tugas
Mengingat ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan, maka
penggunaanya harus didukung dengan alat dan media atau mtode lain. Karena itu,
setelah guru memberikan ceramah, maka dipandang perlu untuk memberikan
kesempatan kepada siswanya mengadakan tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan
untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah disampaikan guru
melalui metode ceramah. Untuk lebih memantapkan penguasaan siswa terhadap bahan
yang telah disampaikan, maka pada tahap selanjutnya siswa diberi tugas.
Misalnya membuat kesimpulan hasil ceramah, mengerjakan pekerjaan rumah, diskusi
dan sebagainya.[28]
Kegiatan yang dapat dilakukan dari ketiga jenis metode tersebut
dapat dilihat pada tabel 1.[29]
Tabel 1
Ceramah, Tanya Jawab, dan Tugas
No.
|
Langkah
|
Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
|
1.
2.
5.
|
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/Tindak lanjut
|
1.
Menciptakan
kondisi belajar siswa
2.
Penyajian,
guru menyampaikan bahan pelajar-an (metode ceramah)
3.
Asosiasi/komparasi,
artinya memberi kesempatan pada siswa untuk menghubungkan dan membeandingkan
materi ceramah yang telah diterimanya melalui tanya jawab (metode tanya
jawab)
4.
Generalisasi/kesimpulan,
memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kesimpulan melalui hasil ceramah (metode tugas)
5.
Mengadakan
penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diterimanya,
melalui tes lisan dan tulisan atau tugas lain.
|
2.
Ceramah,
Diskusi, dan Tugas
Ceramah dimaksudkan untuk memberikan penjelasan/informasi me-ngenai
bahan yang akan dibahas dalam diskusi, sehingga diskusi dapat berjalan dengan
baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pada akhir kegiatan diskusi
siswa diberikan beberapa tugas yang harus dikerjakan saat itu juga. Maksudnya
untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa melalui diskusi tersebut. Dengan
demikian, tugas ini sekaligus merupakan umpan balik bagi guru terhadap hasil
diskusi yang dilakukan siswa.[30]
Kegiatan
yang dilakukan dari ketiga jenis metode tersebut dapat dilihat pada tabel 2.[31]
Tabel 2
Ceramah, Diskusi, dan Tugas
No.
|
Langkah
|
Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
|
1.
2.
3.
|
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/Tindak lanjut
|
1.
Mempersiapkan
kondisi belajar siswa
2.
Memberikan
informasi/penjelasan tentang masalah tugas dalam diskusi (metode ceramah)
3.
Mempersiapkan
sarana/prasarana untk melakukan diskusi (tempat, peserta, dan waktu)
4.
Siswa
melakukan diskusi
·
Guru
merangsang seluruh peserta berpartisipasi dalam diskusi
·
Memberikan
kesempatan kepada semua anggota untuk aktif
·
Mencatat
tanggapan/saran dan ide-ide yang penting
5.
Memberikan
tugas kepada siswa untuk :
·
Membuat
kesimpulan diskusi
·
Mencatat
hasil diskusi
·
Menilai
hasil diskusi
·
Dan
sebagainya
|
3.
Ceramah,
Demontrasi, dan Esksperimen
Penggunaan metode demonstrasi selalu diikuti dengan eksperimen.
Apa pun yang disemonstrasikan, baik oleh guru maupu siswa tanpa diikuti oleh
eksperimen tidak akan mencapai hasil yang efektif. Dalam melaksanakan
demontrasi seorang demonstrator menjelakan apa yang akan apa yang akan didemontrasikannya.
Sehingga siswa dapat mengikuti jalannya demontrasi tersebut dengan baik.[32]
Metode Eksperimen adalah metode yang siswanya mencoba
mempraktikkan suatu roses tersebut, setelah melihat/mengamati apa yang telah
didemontrasikan oleh seorang demonstrator. Dalam pelaksanaanya metode
demontrasi dan eksperimen dapat digabungkan : artinya, setelah dilakukan
demontrasi kemudian diikuti eksperimen dengan disertai penjelasan secara lisan
(cermah). Kegiatan ini dapat dilakukan sepeti yang tercantum dalam tabel 3.[33]
Tebel 3
Ceramah, Demontrasi, dan Eksperimen
No.
|
Langkah
|
Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
|
1.
2.
3.
|
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/ Tindak lanjut
|
1.
Menciptakan
kondisi belajar siswa untuk melaksanakan demontrasi dengan :
·
Menyediakan
alat0alat demontrasi
·
Tempat
duduk siswa
2.
Mengajukan
masalah kepada siswa (ceramah) melaksanakan demontrasi :
·
Menjelakan
dan mendemontrasikan suatu prosedur atau proses
·
Usahakan
seluruh siswa dapat mengikuti/mengamati demontrasi denga baik
·
Beri
penjelasan yang padat, tapi singkat
·
Hentikan
demontrasi lalu adakan tanya jawab
3.
Berikan
kesempatan kepada siswa untuk tidak lanjut mencoba melakukan sendiri (metode
eksperimen)
4.
Membuat
kesimpulan hasil eksperimen
5.
Mengajukan
pertanyaan kepada siswa
|
4.
Ceramah,
Sosiodrama, dan Diskusi
Sebelum metode Sosiodrama digunakan, terlebih dahulu harus diawali
dengan penjelasan dari guru tentang situasi sosial yang akan didramatisasikan
oleh para pemain/pelaku. Tanpa diberikan penjelasan, anak didik tidak akan dapat
melakuan peranannya dngan baik. Karena itu, ceramah mengenai masalah sosial
yang akan didemontrasikan penting sekali dilaksanakan sebelum melakukan
sosiodrama.[34]
Sosiodrama
adalah sandiwara tanpa naskah (skrip) dan tanpa latihan, sehingga dilakukan
secara spontan. Masalah yang didramatisasikan adalah mengenai situasi sisoal.
Sosiodrama akan menarik bila pada situasi yang sedang memuncak, kemudian
dihentikn. Selanjutnya diadakan diskusi, bagaimana jalan cerita se-terusnya
atau pemecahan masalah selanjutnya. Langkah-langkah yang mungkin dilakukan
dalam menggunakan ketiga metode tersebut dapat diliha pada tabel 4. [35]
Tabel
4
Ceramah,
Sosiodrama, dan Diskusi
No.
|
Langkah
|
Jenis
Kegiatan Belajar Mengajar
|
1.
2.
3.
|
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi/tindak
lanjut
|
1.
Menentukan
dan menceritakan situasi sosial yang akan didramatisasikan (metode ceramah)
2.
Memilih
para pelaku
3.
Mempersiapkan
pelaku untuk menentukan peranan masing-masing
4.
Siswa
melakukan sosiodrama
5.
Guru
menghentikan sosiodrama pada saat situasi sedang memuncak (tegang)
6.
Akhiri
sosiodrama dengan diskusi tentang jalan cerita, atau pemecahan masalah
selanjutnya
7.
Siswa
diberi tugas untuk menilai atau membeli tanggapan terhadap pelaksanaan
sosiodrama
8.
Siswa
diberi kesempatan untuk membuat kesimpulan hasil sosiodrama
|
5.
Ceramah,
Problem Solving, dan Diskusi
Pada
saat guru memberikan pelajaran kepada siswa, adakalanya timbul suatu
persoalan/masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan secara
lisan melalui ceramah. Untuk itu guru perlu menggunakan metode pemecahan
masalah atau Problem Solving, sebagai jalan keluarnya. Kemudian diakhiri
dengan tugas-tugas, baik individu maupun ugas kelompok, sehingga siswa
melakukan tukar pikiran dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Metode ini
banyak menimbulkan kegiatan belajar siswa yang lebih optimal. Adapun
langkah-langkah yang dapat dilakukan dari ketiga metode tersebut dapat dilihat
pada tabel 5.[36]
Tabel 5
Ceramah, Problem Solving, dan Tugas
No.
|
Langkah
|
Jinis Kegiatan Belajar Mengajar
|
1.
2.
3.
|
Persiapan
pelaksanaan
Evaluasi/Tindak lanjut
|
1.
Menentukan
dan menjelaskanmasalah (metode ceramah)
2.
Menydiakan
alat/buku-buku yang relevan dengan masalah tersebut
3.
Siswa
mengadakan identifikasi masalah
4.
Merumuskan
hipotesis atau jawaban sementara dalam memecahkan masalah tersebut
5.
Mengumpulkan
data atau keterangan yang relevan dengan masalah
6.
Menguji
hipotesis (siswa berusaha memecahkan masalah yang dihadapinya dengan data
yang ada)
7.
Membuat
kesimpulan pemecahan masalah
8.
Memberi
tugas kepada siswa untuk mencatat hasil pemecahan masalah ( metode tugas)
|
6.
Ceramah,
Demontrasi, dan Latihan
Metode latiha umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan
atau keterampilan dari bahan yang dipelajarinya. Karena itu, metode ceramah
dapat digunakan sebelum maupun sesudah latihan dilakukan. Tujuan dari ceramah
membrikan penjelasan kepada siswa mengenai bentuk keterampilan tertentu yang
akan dilakukan. [37]
Sedangkan demontrasi yang dimaksud unutk memperagakan atau
mempertun-jukkan suatu suatu kesimpulan yang akan dipelajari siswa.langkah-langkah
dari ketiga metode tersebut dapat dilihat pada tabel 6.[38]
Tabel 6
Ceramah, Demonstrasi, dan Latihan
No.
|
Langkah
|
Jens Kegiatan Belajar Mengajar
|
1.
2.
3.
|
Langkah
Pelaksanaan
Evaluasi/tindak lanjut
|
1.
Menyediakan
peralatan yang diperlukan
2.
Menciptakan
kondisi anak untuk belajar
3.
Memberikan
pengertian/penjelasan sebelum latiha dimulai (metode ceramah)
4.
Demontrasi
proses atau prosedur itu oleh guru dan siswa mengatasi
5.
Siswa
diberi kesempatan mengadakan latihan (metode latihan)
6.
Siswa
membuat kesimpulan dari latihan yang ia lakukan
7.
Guru
bertanya kepada siswa.
|
selain dari variasi metode yang
dibuat diatas masih banyak lagi kemungkinan adanya kombinasi metode antara
metode-metode lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
kata “Metodeologi” berasal
dari bahasa yunani methodos yang berarti cara, dan logos yang
berarti ilmu. Dengan demikian metodologi dapat dirtikan suatu disiplin ilmu
yang berhubungan dengan metode, peraturan, atau kaedah yang diikuti dalam ilmu
pengetahuan. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2002 :741),
berarti ilmu tentang metode, uraian tentang metode.
Metodologi Pembelajaran adalah ilmu yang membahas tentang cara-cara
yang digunakan untuk melaksanakan suatu proses interaksi antara pelajar dan
pengajar agar tujuan yang telah ditentukan dalam pendidikandapat tercapai.
Dengan cara membimbing, melatih, memberi contoh, serta mengatur dan
memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar biasa belajar.
Macam metode pembelajaran
diantaranya metode diskusi, demontrasi, ceramah, eksperimen, sosiodrama,
resitasi, problem solving, latiha keterampilan, tanya jawab dan selain metode
yang disebutkan masih banyak lagi aneka ragam metode pembelajaran. Dari
beberapa metode tersebut dapat di variasikan atau dikombinasikan dalam
melakukan praktik mengajar. Misalnya diskusi,tanya jawab dan tugas. Begitujuga
dengan metode lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri, dan Zain Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. 2010.
Hidayat, syah. pengantar umum metodologi penelitian pendidikan
pendekatan verifikatif, pekanbaru:
Suska Press. 2010
Ramayulis. Metodelogi pendidikan agama islam. Jakarta: Kalam
Mulia. 2005
Sumiati & Asra. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana
Prima. 2009
Sukardi, Ismail. Model dan Metode Pembelajaran Modern.
Jogjakarta : Tunas Gemilang Press. 2013
http://www.Dinady
10. Blogspot. Com /2012/09/29/ metodologi pembelajaran.
http://www. Kajianpustaka.
Com/2013/01/26/metode-diskusi-dalam-belajar.
http://www.komangwidarmika.
Blogspot. Com/2012/12/23/metode-eksperimen.
[1].
http://www.Dinady 10. Blogspot. Com /2012/09/29/ metodologi pembelajaran.
html
[2] . Dr.
Ismail. Sukaedi, M. Ag. 2013. Model-model Pembelajaran Modern.
Jogjakarta: Tunas Gemilang Press. Hlm 29-30
[3] . Sumiati dan Asra. Metode Pembelajaran.
Bandung. CV Wacana Prima. 2009. Hlm. 92-96
[4] . Dr Ismail Sukardi. 2013. Model-model
Pembelajaran Modern. Jogjakarta. Tunas Gemilang Press. Hlm.25
[5] .
http://www. Kajianpustaka. Com/2013/01/26/metode-diskusi-dalam-belajar.html
[6] . Ismail
Sukardi. 2013. Model-model Pembelajaran Modern. Palembang. Tunas
Gemilang Press. Hlm. 39-40
[7] .
Sumiati dan Asra. Metode Pembelajaran. Bandung. CV Wacana Prima. 2009.
Hlm. 98
[9]. Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama
Islam. Jakarta: Kalam Mulia. 2015. Hlm.271-272
[10]. Sumiati
dan Asra. Metode Pembelajaran. Bandung. CV Wacana Prima. 2009. Hlm.
101
[11] . http://www.komangwidarmika.
Blogspot. Com/2012/12/23/metode-eksperimen.html
[13] . Drs.
Syaiful Bahri Djamarah M.Ag dan Drs. Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. Hlm 89
[14] . ibid.
Hlm 89-90
[15] . ibid.
Hlm 90
[16] . Dr.
Ismail Sukardi. 2011. Model dan Metode Pembelajaran Modern. Palembang:
Tunas Gemilang Press. Hlm 27
[17] . ibid.
hlm 27
[18] . ibid.
hlm 27-28
[19] . Drs.
Syaiful Bahri Djamarah M.Ag dan Drs. Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. Hlm 91
[20] . ibid.
Hlm 91-92
[21] . ibid.
Hlm 93
[22] . Dr.
Ismail Sukardi. 2011. Model dan Metode Pembelajaran Modern. Palembang:
Tunas Gemilang Press. Hlm 29
[23] . Ibid.
Hlm 29
[24]. Ibid.
Hlm 30
[25] . Drs.
Syaiful Bahri Djamarah M.Ag dan Drs. Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. Hlm 94
[26] . Ibid.
Hlm 95
[27] . Ibid.
Hlm 95
[28]. Ibid.98
[29] .
Ibid.98
[30] . Ibid.
Hlm 98-99
[31] . Ibid.
Hlm 100
[32] . Ibid.
Hlm 99
[33] . Ibid.
Hlm 100
[34] . Ibid.
Hlm 100-101
[35] . Ibid.
Hlm 101
[36] . Ibid.
Hlm 102
[37] . Ibid.
Hlm 103
[38] . Ibid.
Hlm 103
KATA
PENGANTAR
Syukur
al Hamdulilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT. Karena rahmat dan taufiq-Nya
jugalah “ penyusunan makalah yang berjudul METODE-METODE
PEMBELAJARAN” ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. , semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Penulis
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam isi maupun penyusunannya, baik dalam penyajian
data, bahasa maupun sistematika pembahasannya. Sebab bak kata pepatah “ tak ada
gading yang tak retak atau dengan pepatah lain tak ada ranting yang tak akan
patah” , oleh sebab itu Penulis mengharpkan masukan atau kritikan
maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya di masa yang akan
datang.
Mudah-mudahan dengan adanya makalah
ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita semua, dan juga dapat
menjadi referensi bagi pebuat makalah selanjutnya.
Sakatitiga, 07 April 2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Upaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa
diantaranya dapat dilakukan melalui upaya memperbaiki proses pembelaja-ran.
Dalam perbaikan proses pembelajaran ini peranan guru sangat penting, yaitu
menetapkan metode pembelajaran yang tepat. Oleh karena sasaran proses
pembelajaran adalah siswa belajar, maka dalam menetapkan metode pembelajaran,
fokus perhatian guru adalah pada upaya pembelajaran siswa. Sesungguhnya
mengajar hendaklah dilakukan dengan metode pembelajaran atau cara yang efektif
agar diperoleh hasil lebih baik. Oleh karena itu diperlukan kemampuan mengajar
yang baik pula dengan menguasai metode pembelajaran selain diperlukan pula
sikap mental untuk mau memperbaiki atau
meningkatkan kemampuan mengajar.
Guru seharusnya mampu menentukan metode pembelajaran yang dipandang
dapat membelajarkan siswa melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan, agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif, dan hasil belajar pun
diharapkan dapat lebih ditingkatkan. Metode pembelajaran dapat ditentukan oleh
guru dengan memperhatikan tujuan dan materi pembelajaran.
Metode pembelajaran dapat diartikan benar-benar sebagai metode,
tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran,
bergantung pada karakteristik pendekatan dan/ atau strategi yang dipilih,
misalnya metode tanya jawab, diskusi, eksperimen, dan lain-lain.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Pengertian
Metode Pembelajaran
2.
Macam-macam
Metode Pembelajaran
3.
Manfaat,
kelemahan, dan langkah-langkah metode pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar